Sobat Rajawali pasti memahami bahwa furnitur menjadi unsur penting yang harus dipertimbangkan dalam desain interior ruang. Tujuannya agar faktor estetika dan fungsional dapat dicapai secara bersamaan. Bahkan keberadaan furnitur tak jarang menjadi unsur utama dalam memilih, menempatkan, dan mengolah unsur-unsur ruang lainnya.
Jadi, desain interior sebuah ruang tak sekadar indah, tetapi juga dapat memenuhi fungsi dengan optimal. Saat Sobat Rajawali memilih gaya furnitur yang akan dipajang di dalam rumah, dapat dipastikan akan memilih produk yang mengikuti tren terkini.
Selain masalah tren paling terkini, Sobat Rajawali juga harus memperhatikan ukuran, bahan dan warna. Mengapa? Tiga faktor itu sangat penting untuk dijadikan rujukan agar furnitur yang Sobat Rajawali pilih pas dan tidak mengecewakan.
Baiklah, mari sekarang kita bahas satu per satu dari ketiga hal utama yang mesti jadi pertimbangan saat memilik furnitur.
Salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah standar ukuran furnitur. Jika ruang dalam hunian Sobat Rajawali terbatas, maka perlu mengurangi ukurang atau dimensi furnitur. Hal ini menjadi penting agar besaran furnitur tidak menghabiskan ruang.
Material yang biasa digunakan untuk membuat furnitur dapat dikelompokkan menjadi hard material dan soft material. Umumnya, hard material digunakan sebagai rangka, dan soft material dimanfaatkan sebagai bahan final.
Hard material yang sering diaplikasikan adalah kayu, baik dalam bentuk solid maupun kayu lapis. Ditilik dari kualitas, kayu solid lebih bagus dan kuat, tetapi realtif mahal. Namun, Sobat Rajawali masih dapat menggunakan bahan lain yakni kayu lapis seperti triplek atau multiplek yang pastinya tidak perlu harus merogoh kocek terlalu dalam.
Sementara itu, pada soft material yang sering digunakan untuk furnitur lebih dikenal sebagai upholstrey atau kain pelapis seperti yang banyak ditemui pada sofa, dan kursi.
Bahan yang sering digunakan adalah beragam jenis kain seperti katun, tenun, beludru, linen, dan kanvas. Sobat Rajawali juga dapat menemukan material kulit sintetis atau imitasi seperti oscar, dan suede.
Pemilihan warna furnitur biasanya didominasi oleh nuansa kayu. Gradasi warna kayu dimulai dari warna natural medium hingga warna-warna gelap untuk kayu tua. Warna kayu tua sering kali dipilih dan biasa diaplikasikan dengan media melamik atau pelitur. Sobat Rajawali perlu memahami bahwa untuk warna di luar nuansa warna kayu, warna itu dapat diaplikasikan dengan teknik duco.
Satu hal yang tidak dapat dilupakan, pemilihan warna untuk furishing biasanya disesuaikan dengan tema interior pada ruang yang bersangkutan. Warna-warna gradasi cokelat muda yang mendekati warna kayu digunakan untuk memberikan kesan sederhana. Namun, adakalanya padu-padan dilakukan untuk memperoleh kesan cerah. Pilihan warna kontras seperti warna merah dengan putih atau abu dengan oranye tak jarang dipilih sebagai elemen kontras agar funitur yang Sobat Rajawali gunakan dapat terlihat lebih moncer. Selamat berkreasi Sobat Rajawali.